Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Ringkasan Khotbah - Yesus Lebih Tinggi dari Segalanya (Ibrani 1:1-4)

YESUS : LEBIH TINGGI DARI SEGALANYA Ibrani 1:1-4 Penulis surat Ibrani ini menuliskan suratnya kepada orang-orang Kristen yang berlatar belakang Yahudi. Mereka mengalami aniaya dan penindasan. Juga, mereka mengalami kegoyahan iman, sehingga ada yang memikirkan untuk kembali kepada Yudaisme. Setidaknya, ada dua tujuan penulis menuliskan surat ini, yakni (a) Untuk menghibur dan menguatkan jemaat yang saat itu sedang mengalami penganiayaan ; (b) U ntuk mengajar jemaat agar bisa mengenal Yesus Kristus lebih lagi. Dengan demikian, ketika mereka bisa mengenal Yesus, maka mereka bisa dihibur dan dikuatkan. PENGENALAN AKAN YESUS Seluruh isi surat ini berfokus pada Yesus , dan menyatakan bahwa Yesus lebih tinggi dari siapa pun. 1.       Yesus adalah Anak yang berhak menerima untuk segala yang ada. Hal ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus memiliki otoritas yang setara dengan Allah Bapa. Beberapa kali Tuhan Yesus menyatakannya: “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku ” ( M

Khotbah - Zakheus - Hidup yang diubahkan Kristus

HIDUP YANG DIUBAHKAN KRISTUS Lukas 19:1-10 Perjumpaan Zakheus dengan Tuhan Yesus merupakan perjumpaan yang membawa perubahan besar dalam kehidupannya. Ia tidak menduga hal itu akan terjadi. Awalnya, dia hanya ingin melihat seperti apakah Yesus itu. Namun, di luar dugaannya, ternyata Tuhan Yesus datang ke kota Yerikho khusus untuk menemuinya. Tuhan Yesus berkata, “ Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu .” Kisah serupa terjadi juga pada perempuan Samaria. Seperti biasa, ia datang ke sumur dan mengambil air pada siang hari. Ia tidak menduga bahwa ia berjumpa dengan Yesus di tepi sumur itu, dan perjumpaan itu mengubahkan hidupnya. Ada satu hal yang menarik untuk diperhatikan dalam kisah ini, yakni kata “harus” (lih. Yohanes 4:4). Tuhan Yesus harus menumpang di rumah Zakheus dan Tuhan Yesus harus melintasi daerah Samaria. Ini menekankan tentang misi kedatagan-Nya ke dalam dunia. Hati-Nya yang penuh dengan belas kasihan mendorong-Nya untuk me

Misi dan Pemuridan

MISI DAN PEMURIDAN Matius 4:19 dan Matius 28:19-20 Kedua ayat di atas merupakan kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan Yesus kepada orang yang sama tapi dalam konteks yang berbeda. Matius 4 diucapkan oleh Tuhan Yesus ketika Ia memanggil para murid untuk dimuridkan oleh-Nya; sedangkan Matius 28 merupakan pengutusan para murid untuk memuridkan segala bangsa. Dari ayat-ayat ini, kita bisa melihat kesinambungan rencana Allah, yakni dimuridkan untuk memuridkan orang lain. Ada 3 hal penting yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat di atas, yakni (1) memenangkan orang-orang yang belum percaya; (2) mengajar dan mendidik mereka untuk semakin mengenal Tuhan; (3) mengutus mereka kembali untuk memenangkan orang-orang yang belum percaya. Inilah yang Tuhan Yesus lakukan: memanggil para murid, lalu mengajar dan mendidik mereka selama 3,5 tahun, dan pada akhirnya mengutus mereka untuk melanjutkan tugas pemuridan itu kembali. Dengan kata lain, proses pemuridan mencakup ketiga hal ini: memenangkan (win)