Ringkasan Khotbah - Yesus Lebih Tinggi dari Segalanya (Ibrani 1:1-4)
YESUS : LEBIH TINGGI
DARI SEGALANYA
Ibrani 1:1-4
Penulis surat Ibrani ini menuliskan
suratnya kepada orang-orang Kristen yang berlatar belakang Yahudi. Mereka
mengalami aniaya dan penindasan. Juga, mereka mengalami kegoyahan iman,
sehingga ada yang memikirkan untuk kembali kepada Yudaisme. Setidaknya, ada dua
tujuan penulis menuliskan surat ini, yakni (a) Untuk menghibur dan menguatkan jemaat yang saat itu sedang mengalami
penganiayaan;
(b) Untuk mengajar jemaat agar bisa mengenal Yesus Kristus
lebih lagi.
Dengan demikian, ketika mereka bisa mengenal Yesus,
maka mereka bisa dihibur dan dikuatkan.
PENGENALAN AKAN YESUS
Seluruh isi surat ini
berfokus pada Yesus,
dan menyatakan bahwa Yesus lebih
tinggi dari siapa pun.
1. Yesus adalah
Anak yang berhak menerima untuk segala yang ada.
Hal ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus
memiliki otoritas yang setara dengan Allah Bapa. Beberapa kali Tuhan Yesus
menyatakannya: “Semua telah diserahkan
kepada-Ku oleh Bapa-Ku”
(Matius 11:27); "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Matius 28:18). Juga Yesus menyatakan bahwa “Aku dan
Bapa adalah satu.” Bagi orang Yahudi, mereka
mengetahui bahwa hanya Yahweh yang
berkuasa di surga dan di bumi. Tidak ada pribadi lain yang bisa disetarakan dengan Yahweh.
Penulis surat ini sangat menegaskan hal
ini bahwa sebagaimana Yahweh telah memelihara Israel dari Mesir menuju Kanaan,
maka Yesus juga yang memelihara mereka dalam perjalanan iman mereka. "Tuhan adalah Penolongku. Aku
tidak akan takut... Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya”
(Ibrani 13:6, 8).
2.
Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud
Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.
Melalui pernyataan “cahaya kemuliaan
Allah” dan “gambar wujud Allah” penulis hendak menyatakan bahwa Yesus adalah
perwujudan dari Allah yang tidak kelihatan. Tuhan Yesus menegaskan bahwa
“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9). Paulus pun
menyatakan bahwa “seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia” (Kol.
1:19).
Selain itu, Yesus memiliki kuasa yang
sangat besar, yang setara dengan Allah Bapa. Ia menopang segala yang ada dengan
firman-Nya yang penuh dengan kekuasaan. Hal ini mengingatkan kita dengan kisah
penciptaan, bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan firman-Nya yang
dahsyat: “Jadilah terang!” Lalu terang itu jadi.” Dengan demikian, penerima
surat diajak untuk melihat Yesus yang maha kuasa.
Pergumulan hidup bisa membuat kita
meragukan Tuhan. Karena itu, penulis surat Ibrani mengajak para pembaca untuk
mengenal lagi Tuhan Yesus secara lebih mendalam.
3. Ia melakukan Penyucian Dosa
Penulis surat Ibrani menegaskan bahwa
misi kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk menebus dosa manusia. Ia menyebut
Yesus sebagai Imam Besar yang memasuki ruang maha kudus dengan membawa
darah-Nya sendiri, dan menegaskan bahwa pengorbanan-Nya adalah sekali dan
selamanya (Ibrani 9:11-14). Hal ini menjadi jaminan bahwa ada pengampunan dosa
yang Allah sediakan bagi umat-Nya.
KETEKUNAN ORANG PERCAYA
Penulis surat Ibrani mengajak pembaca
untuk melihat para tokoh Alkitab dan anak-anak Tuhan bahwa mereka semua
mengalami pergumulan dan penderitaan. Akan tetapi mereka semua bertekun dan
tidak mundur. Bahkan Tuhan Yesus pun mengalami kesengsaraan yang sangat besar,
namun Ia tetap setia (Ibr. 12:2).
Penulis mengajak kita semua untuk tetap
dan terus memandang kepada Tuhan Yesus. Dia yang akan menolong dan menyertai
kita dalam perjalanan iman ini. Tuhan Yesus memberkati.
Komentar
Posting Komentar