Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Ringkasan Khotbah: AJARKAN MEREKA MENGASIHI ALLAH (Keluarga)

AJARKAN MEREKA MENGASIHI ALLAH Ulangan 6:4-9 Keluarga adalah tempat seseorang belajar dan mengalami berbagai macam pengalaman. Pembelajaran dan pengalaman yang dialami itu bisa membawa dampak yang positif, tapi bisa juga membawa dampak yang negatif. Karena itu, semua perkataan yang kita ucapkan dan perbuatan yang kita lakukan bisa menjadi pesan yang membekas di dalam hati anggota keluarga kita. Sesungguhnya, kita tidak bisa mengetahui pesan seperti apa yang telah membekas di dalam hati mereka, namun sadarilah bahwa dampaknya bisa sangat besar. Nabi Musa menekankan satu pengajaran penting kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki tanah Mesir. Ia mengingatkan, “Dengarlah, hai orang Israel: ... Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. ... haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berba

Ringkasan Khotbah: PERBUATLAH SEPERTI UNTUK TUHAN

BEKERJA BAGI ALLAH: PERBUATLAH SEPERTI UNTUK TUHAN Kolose 3:22-4:1 PENDAHULUAN Tanpa kita sadari, kita menginginkan sesuatu yang berkualitas. Ketika kita terjun ke dunia kerja, kita juga menemukan yang sama,  entah kita sebagai yang bekerja (karyawan), atau kita sebagai pemilik pekerjaan tersebut, yakni menginginkan sesuatu yang berkualitas. Sebagai karyawan, kita menginginkan pimpinan atau perusahaan yang memberikan perhatian dan penghargaan yang baik. Sebagai pimpinan, kita menginginkan karyawan yang baik. [Pimpinan yang dimaksud bukan hanya pemilik perusahaan, tapi juga setiap orang yang mempekerjakan orang lain] Akan tetapi, relasi atasan-bawahan ini seringkali mengalami ketegangan, walaupun kedua belah pihak saling membutuhkan. Sebagai orang Kristen, bagaimana kita menyikapinya? Apa yang harus kita lakukan? Paulus menulis surat kepada jemaat di Kolose yang pada waktu itu menerapkan sistem perbudakan. Ada budak-budak yang sudah menjadi orang Kristen, dan ada juga para

Kesaksian: Chris Spielman

CHRIS SPIELMAN: Melayani Istrinya Dengan Setia Chris Spielman empat kali terpilih masuk dalam jajaran pemain terbaik liga nasional ( All-Pro NFL ), dan sudah bermain selama 26 dari 33 tahun usianya. Ia adalah jenis pria yang sangat menikmati permainan itu, bahkan bisa menjalani latihan-latihan yang lamanya agak tidak masuk akal jika sedang mempersiapkan diri menghadapi pertandingan. Ia bertemu dengan istrinya Stefanie pada tahun 1983 ketika usianya baru 17 tahun. Mereka menikah enam tahun kemudian pada tahun 1989. Stefanie adalah seorang yang cantik. Ia bekerja sebagai model sebelum menjadi ibu rumah tangga. Mereka berdua pun memulai sebuah rumah tangga yang kaya. Spielman bermain cukup lama untuk Detroit Lions, sebelum ia kemudian menandatangani kontrak dengan Buffalo Bills pada tahun 1996. Tahun 1997 ujian yang berat melanda pernikahan mereka. Pada bulan Juli tahun itu, saat kamp persiapan musim pertandingan akan dimulai, dokter mereka menyampaikan dua kata yang ditakuti ban

Ringkasan Khotbah "Darah Yang Menyelamatkan"

DARAH YANG MENYELAMATKAN Keluaran 12; Mazmur 103:2-3, 10; 1 Korintus 11:24-25 Dalam kekristenan, kita diperintahkan Tuhan untuk selalu mengingat kebaikan dan kasih Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan dan mengikuti perjamuan kudus. Sebelum roti dimakan, Tuhan berkata, “"Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" dan sebelum anggur diminum, Tuhan berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Dengan demikian, kita diajak untuk mengingat dan mengenang pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, yang rela mati untuk menggantikan kita. Dalam Keluaran 12 di atas, Allah berpesan agar bangsa Israel yang akan keluar dari tanah Mesir untuk selalu mengingat kebaikan Tuhan – keluarnya Israel dari tanah Mesir – dengan melakukan paskah. “Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-an

Bukan Dengan Kekuatanku

Hakim 6:15-16 Tetapi jawabnya kepada-Nya: " Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel?   Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku." Berfirmanlah TUHAN kepadanya: " Tetapi Akulah yang menyertai engkau , sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis." Tuhan memanggil Gideon untuk membebaskan bangsanya dari bangsa Midian, yang menindas mereka. Namun, secara halus, Gideon menolak panggilan itu, “ Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel?” Sesungguhnya, ini bukanlah penolakan yang pertama, karena di ayat-ayat sebelumnya, ia pun sudah menolaknya. Salah satu alasan yang dikemukakannya adalah seperti yang tertulis dalam ayat 15-16 di atas: “kaumku yang paling kecil di antara suku Manasye” dan “aku seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.” Dari argumentasi yang dikemukakan oleh Gideon, kita melihat bahwa Gideon

Mengenal Injil Barnabas: Injil Asli atau Injil Palsu?

Belakangan ini pembahasan tentang Injil Barnabas (kemudian disingkat “IB”) kembali menghangat. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya berita tentang ditemukannya naskah Injil Barnabasdi di Turki. Penemuan ini menjadi sangat menarik karena setidaknya ada 3 alasan, yakni (1) kata “injil” yang digunakan sama dengan kata yang biasa digunakan oleh orang Kristen, sehingga  dianggap  memiliki kaitan yang erat dengan kekristenan; (2) nama “Barnabas” adalah nama yang cukup dikenal di dalam kekristenan, sehingga  dianggap  memiliki korelasi dengan kekristenan; (3) isinya yang berbeda dengan Injil yang dipercaya oleh umat Kristen selama ini, sehingga injil inilah yang  dianggap  sebagai “injil yang asli.”   Dalam tulisan ini, kita akan membahas secara singkat tentang Injil Barnabas ini. Apakah memang kitab ini memiliki kaitan dengan Yesus Kristus? Siapakah “Barnabas” yang dimaksud oleh penulis: benarkah ia adalah tokoh yang disebutkan dalam kitab Kisah Para Rasul? Apa sajakah yang disam

Aku Lemah, Dia Kuat

Filipi 4:13, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Dalam satu ayat yang singkat ini, ada beberapa kata yang menarik untuk kita perhatikan: 1. “Segala perkara” ( panta ) menyatakan segala sesuatu. Artinya, bukan hanya hal-hal yang kecil, tapi juga hal-hal yang besar. 2. “Ku tanggung ” ( ischuo ) menyatakan memiliki kekuatan atau kemampuan. Jika point 1 dan 2 ini digabung, maka kita akan menyimpulkan bahwa Paulus memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai masalah, baik itu masalah yang kecil, maupun masalah yang besar. 3. “Di dalam” ( en ) menyatakan bahwa  ini merupakan syaratnya. Kontrasnya adalah “di luar.” Artinya, hanya dengan berada  di dalam   maka yang bersangkutan dapat menikmati apa yang dijanjikan. 4. “Memberi kekuatan” ( endunamoo ) menyatakan bahwa ada Oknum lain yang menjadi menjadi sumber kekuatan itu dan Oknum itu memberikannya kepada orang lain. Artinya, Allah yang menjadi sumber kekuatan dan kekuatan itu

YESUS MENOLAK DIPANGGIL TUHAN??? AH, YANG BENAR NIH???

Matius 7:21 "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Apakah Yesus itu Tuhan atau bukan? Itu adalah pertanyaan klasik, yang sudah muncul sejak lama. Ada orang-orang yang menolak ketuhanan Yesus, dan menggunakan ayat-ayat di atas sebagai dasar penolakan mereka, khususnya ayat 21, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Mereka menafsirkan bahwa berdasarkan ayat ini, Yesus menolak untuk dipanggil dengan sebutan Tuhan. Benarkah pendapat ini? Benarkah penafsiran ini? Untuk memahami ayat ini, mari kita bandingkan dengan satu peristiwa di dalam kitab Maleakhi.  “Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku

Cara-cara Mencapai Kerendahan Hati – oleh Ibu Teresa

1.       Berbicara sedikit mungkin tentang diri sendiri 2.       Uruslah persoalan-persoalan pribadi 3.       Hindari rasa ingin tahu 4.       Janganlah mencampuri urusan orang lain 5.       Terimalah pertentangan dengan kegembiraaan 6.       Jangan memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain 7.       Terimalah hinaan dan caci maki 8.       Terimalah perasaan tak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah 9.       Mengalah terhadap kehendak orang lain 10.   Terimalah celaan walaupun anda tidak layak menerimanya 11.   Bersikap sopan dan peka, sewkalipun seseorang memancing amarah anda 12.   Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai 13.   Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat, walaupun anda benar 14.   Pilihlah selalu yang tersulit