Aku Lemah, Dia Kuat

Filipi 4:13, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Dalam satu ayat yang singkat ini, ada beberapa kata yang menarik untuk kita perhatikan:
1. “Segala perkara” (panta) menyatakan segala sesuatu. Artinya, bukan hanya hal-hal yang kecil, tapi juga hal-hal yang besar.
2. “Kutanggung” (ischuo) menyatakan memiliki kekuatan atau kemampuan. Jika point 1 dan 2 ini digabung, maka kita akan menyimpulkan bahwa Paulus memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai masalah, baik itu masalah yang kecil, maupun masalah yang besar.
3. “Di dalam” (en) menyatakan bahwa  ini merupakan syaratnya. Kontrasnya adalah “di luar.” Artinya, hanya dengan berada di dalam  maka yang bersangkutan dapat menikmati apa yang dijanjikan.
4. “Memberi kekuatan” (endunamoo) menyatakan bahwa ada Oknum lain yang menjadi menjadi sumber kekuatan itu dan Oknum itu memberikannya kepada orang lain. Artinya, Allah yang menjadi sumber kekuatan dan kekuatan itu diberikan kepada manusia.


Apa yang bisa kita pelajari dari ayat ini?
1. Manusia itu memiliki banyak keterbatasan, dan itu membuatnya tidak sanggup untuk menghadapi banyak pergumulan dalam hidupnya. Keterbatasan fisik: kita bisa sakit. Keterbatasan mental: kita bisa menyerah. Keterbatasan finansial: uang dan tabungan kita bisa habis dan ludes dalam sekejap. Keterbatasan logika: kita bisa stres dan galau. Masih banyak lagi keterbatasan-keterbatasan lainnya. Kita pun tidak sanggup untuk memprediksikan hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Keterbatasan ini membuat kita menjadi takut, lemah, lelah, stres, bahkan tidak sanggup lagi untuk berdiri. Dan jika kita mau merenungkan perjalanan hidup kita, maka kita akan mengetahui bahwa bukan hanya masalah-masalah yang besar saja yang bisa melemahkan diri kita, bahkan masalah-masalah yang kecil pun bisa melemahkan diri kita.
2. Allah itu memiliki kuasa yang tidak terbatas, dan itu membuat-Nya sanggup untuk menolong kita dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup kita. Tidak ada masalah yang terlalu besar yang tidak sanggup diselesaikan oleh Allah (bahkan dosa pun sudah diselesaikan-Nya). Tidak ada waktu sedetik  pun di mana Allah akan meninggalkan kita. Tidak ada pemeliharaan yang sempurna selain yang dikerjakan oleh Allah. Tidak ada hikmat yang melampaui hikmat Allah dalam mengatur perjalanan hidup kita di masa depan.

Respons: perhatikan kata “di dalam.” Ini menjadi syaratnya bila kita ingin kuat dan mampu menghadapi berbagai pergumulan. Di luar Dia, tidak akan ada kekuatan. Tapi di dalam Dia, pasti akan kekuatan, damai sejahtera dan penyertaan.
1. Belajarlah untuk berserah dan mengandalkan Tuhan dalam segala masalah yang kita hadapi.
2. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Tuhan.
3. Yakinlah bahwa Tuhan memiliki hikmat yang luarbiasa dalam mengatur dan memelihara hidup kita. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khotbah - Zakheus - Hidup yang diubahkan Kristus

Ringkasan Khotbah: AJARKAN MEREKA MENGASIHI ALLAH (Keluarga)

Ringkasan Khotbah - Yesus Lebih Tinggi dari Segalanya (Ibrani 1:1-4)