Roots and Wings: SESI 7 - HIDUP UNTUK APA YANG BENAR-BENAR PENTING
Sesi 7
HIDUP
UNTUK APA YANG BENAR-BENAR PENTING
NILAI-NILAI ALKITABIAH
Nilai-nilai
inti (core values) menunjukkan siapa
kita sebenarnya. Nilai-nilai inti tersebut menjelaskan mengapa kita melakukan
apa yang kita lakukan. Nilai-nilai itulah yang ada di balik setiap keputusan
yang kita ambil, perusahaan yang kita pilih, gaya hidup yang kita adopsi, dan harta
benda yang kita pertahankan. Sebagai murid-murid Kristus, nilai-nilai inti
kehidupan kita harus dibentuk oleh firman Allah. Nilai-nilai yang alkitabiah
memancar keluar dari kedalaman hati yang tinggal di dalam kebenaran, dan
nilai-nilai ini akan menjadi kekautan yang mendorong tindakan-tindakan kita.
Sesi
ini menggali nilai-nilai yang paling mendasar dalam hidup kita. Menolong kita
mendefinisikan nilai-nilai yang paling penting, sehingga kita dapat hidup untuk
apa yang benar-benar penting itu. Apabila kita hidup untuk tujuan-tujuan Allah,
kita pun akan merengkuh nilai-nilai yang selaras dengan tujuan-tujuan tersebut.
Nabi
Yeremia memperingatkan bangsanya dalam Yeremia 15:19,
Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku
akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau
mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi
penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau
tidak perlu kembali kepada mereka.
Kita harus membedakan
antara apa yang bernilai dan apa yang tidak bernilai. Banyak orang tanpa sadar
telah membuat keduanya bertukar tempat dalam kehidupan mereka. Sangatlah
penting untuk berpegang teguh pada nilai-nilai yang ilahi sehingga dapat hidup
bijaksana dan sanggup mengenali apa yang benar-benar penting. Jika tidak, apa
yang kita miliki bisa ganti memiliki kita, karena apa yang kita pegang erat
sebenarnya sedang berpegang erat pada kita.
Yang
sering tidak memiliki nilai adalah kesenangan sementara, barang kepunyaan yang fana,
dan pujian manusia yang berubah-ubah. Yang benar-benar berharga adalah apa yang
bersifat kekal. Hanya ada tiga hal yang kekal: Allah, firman Allah dan
jiwa-jiwa manusia. Ketiga hal ini akan ada selama-lamanya, dan kita haruslah
memperhatikannya dengan serius.
Thomas
Kempis menulis dalam bukunya The
Imitation of Christ:
Inilah hikmat terbesar – mencari Kerajaan Sorga dengan mengabaikan
dunia. Sungguh sia-sia mencari dan memercayakan diri pada kekayaan yang akan
binasa. Sungguh sia-sia, mengejar penghormatan dan menikmati kebanggaan diri.
Sungguh sia-sia mengikuti hawa nafsu tubuh dan mengingini hal-hal yang kelak
akan mendatangkan penghukuman berat. Sungguh sia-sia mendambakan panjang umur
tapi tidak peduli bagaimana mengisi hidup dengan baik. Sungguh sia-sia
memikirkan berbagai hal di masa sekarang dan tidak melakukan persiapan untuk
hal-hal yang akan datang. Sungguh sia-sia mencintai apa yang akan berlalu
segera dan tidak memandang di mana sukacita abadi berada.
Apa yang paling penting
dalam hidup ini? Jawabannya hanya dapat ditemukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan “mengapa?” –
menemukan alasan mengapa hal itu penting – dan bukan hanya sebatas “apa?” Sebuah jawaban yang dilandaskan
pada nilai dari Kerajaan Allah dan nilai mutlak Rajanya. Yesus adalah Raja yang
layak menjadi sosok terpenting dalam hidup ini. Di dalam Dia, kita hidup untuk
apa yang benar-benar bernilai.
PA
HARI 1 Kelemahan Manusiawi Kita
Mengikuti Arus Orang Banyak (1 Samuel 15:1-23)
1.
Dalam hal apa saja Saul mengikuti arus orang
banyak? Mengapa?
2.
Dari semua kesalahan yang Saul perbuat, manakah
yang paling menyedihkan?
3.
Mengapa sekadar mengikuti arus orang banyak itu
adalah sebuah kesalahan besar? Dalam area apa Anda cenderung mengikuti kehendak
mayoritas?
4.
Dalam 2-3 kalimat sederhana, ringkaskanlah
pelajaran yang Anda peroleh hari ini!
PA HARI 2 Masalah Yang Ditimbulkan
Hidup dengan “Label Harga yang Tertukar” (Lukas 9:24-25)
1.
Menurut teks Alkitab ini, apa yang paling
penting dalam hidup, hingga perlu diselamatkan?
2.
Mengapa kita sering hidup dengan “label harga
yang tertukar” (menukarkan apa yang bernilai dengan apa yang tidak bernilai)?
Dalam area apa Anda menjalani hidup dengan “label harga yang tertukar”?
3.
Bagaiman kita “kehilangan nyawa” bagi Yesus (ay.
24)?
4.
Dalam 2-3 kalimat sederhana, ringkaskanlah
pelajaran yang Anda peroleh hari ini!
PA HARI 3 Reorientasi Radikal
Memikirkan Perkara yang di Atas (Kolose 3:1-3)
1.
Apa maksudnya “pikirkanlah perkara yang di
atas?”
2.
Mengapa kita diperintahkan untuk melakukan hal
tersebut (ay. 1, 3)?
3.
Bagaimana pikiran yang “terarah pada perkara
yang di atas” dapat secara implisit dan eksplisit terlihat dalam kehidupan kita
sehari-hari?
4.
Dalam 2-3 kalimat sederhana, ringkaskanlah
pelajaran yang Anda peroleh hari ini!
PA HARI 4 Kebutuhan yang Mutlak Penting
Membuat Pilihan-pilihan Bijaksana (Yohanes 21:15-17)
1.
Ketika Yesus berkata, “Apakah engkau mengasihi
Aku lebih pada mereka ini?” apa arti “mereka ini” (ay. 15)?
2.
Bagaimana “mengasihi Yesus”dapat sungguh-sungguh
dinyatakan dalam kehidupan kita?
3.
Apakah mengasihi Yesus itu sangat penting bagi
Anda? Ataukah kurang penting? Mengapa?
4.
Dalam 2-3 kalimat sederhana, ringkaskanlah
pelajaran yang Anda peroleh hari ini!
PA HARI 5 Hidup yang Akarnya Dalam dan Sayangpnya
Kuat
Sebuah Hikmat Baru (1Korintus 2:14-16)
1.
Apa “hal-hal rohani” yang tidak dapat dipahami
oleh manusia duniawi?
2.
Bagaimana kita bertumbuh memiliki roh yang
berhikmat?
3.
Jika demikian, apa yang merupakan hal terpenting
dalam hidup ini. Mengapa?
4.
Dalam 2-3 kalimat sederhana, ringkaskanlah
pelajaran yang Anda peroleh hari ini!
KALIMAT
BIJAK –YANG PALING BERNILAI DALAM HIDUP
·
Bukanlah bodoh orang yang menyerahkan apa yang
tidak bisa ia pertahankan untuk mendapatkan apa yang tidak dapat diambil
daripadanya. (Jim Elliot)
·
Filosofi seseorang tercermin paling baik bukan
dalam kata-katanya, tetapi dalam pilihan-pilihan yang ia buat . . . Setiap pilihan akan membentuk kehidupan dan
diri kita. Proses pembentukan ini tidak akan selesai hingga kita menutup usia.
Dan semua pilihan yang kita buat kelak harus kita pertanggungjawabkan. (Eleanor Roosevelt)
·
Seseorang bertanya kepada sejarawan Amerika,
Charles A. Beard, apakah ia dapat merangkum pelajaran-pelajaran sejarah dalam
sebuah buku pendek. Ia berakta bahwa ia dapat meringkas sejarah dalam empat
kalimat saja:
o
Siapa yang akan dihancurkan para dewa akan
dibuat mereka mabuk kekuasaan lebih dulu;
o
Mesin penggilingan Allah bekerja lambat, tetapi
menggiling dengan sangat halus;
o
Lebah menyerbuki bunga yang ia ambil madunya;
o
Ketika hari cukup gelap, kita dapat melihat
bintang-bintang.
Saya dapat merangkum dalam empat kalimat apa yang ingin
saya katakan kepada rekan-rekan muda yang melayani Tuhan:
o
Jangan pernah merobohkan sebuah pagar sampai
engkau tahu mengapa pagar itu didirikan.
o
Jika engkau terlalu jauh mendahului pasukan,
para prajuritmu sendiri bisa salah mengira engkau sebagai musuh.
o
Jangan berkeluh kesah tentang orang-orang di
bawahmu, mereka membantumu untuk naik lebih tinggi.
o
Jika engkau ingin menikmati pelangi, bersiaplah
untuk menghadapi badai.
(Warren Wiersbe)
·
Aku menemukan bahwa aku tidak pernah memahami
apa itu sukacita sampai aku berhenti mengejar kebahagiaan. Aku tidak pernah
peduli tentang hidup sampai aku memutuskan untuk mati. Dua kesadaran ini
kutermukan karena Yesus. (Malcolm
Muggeridge)
·
Mengapa kita berhasrat begitu besar dan berupaya
begitu keras untuk meraih sukses? Jika seseorang tidak dapat menyamakan langkah
dengan rekan-rekannya, mungkin itu karena ia mendengar penabuh gendang yang
berbeda. Biarkanlah ia mengikuti irama yang ia dengar, entah itu irama yang
lebih lambat atau yang jauh lebih cepat. (Henry
Thoreau)
·
Hiduplah dekat dengan Allah, dan segala hal akan
engkau nilai jauh lebih kecil dibandingkan dengan apa yang bernilai kekal. (Robert Murray McCheyne).
REFLEKSI KELOMPOK Hidup
untuk Hal-hal yang Benar-benar Penting
1.
Apa saja wawasan baru atau teguran yang saya
peroleh hari ini?
2.
Dalam apa saja saya diberkati oleh pengalaman
bersama KP?
3.
Perubahan penting apa yang perlu saya lakukan
agar kesepakatan belajar bersama di KP dapat terus dipelihara?
Komentar
Posting Komentar