Roots and Wings: SESI 4 - SIAPAKAH YANG SEBENARNYA PEGANG KENDALI?
SESI 4
SIAPAKAH YANG SEBENARNYA
PEGANG KENDALI?
Pengabdian Alkitabiah
Harga
Dari proses pemuridan itu mahal. Inti dari pemuridan yang Alkitabiah adalah
ketuhanan Yesus Kristus. Mengabdi sepenuhnya kepada Dia. Pemuridan radikal
dalam Perjanjian Baru menuntut komitmen total terhadap Yesus sebagai Tuhan
dalam setiap area hidup kita. Pertanyaan mendasarnya adalah “Siapakah Tuan yang sejati atas hidupku?”
Sesi
ini menentang berbagai aktivitas kekristenan nominal yang tampak luarnya saja
rohani. Menolak komitmen setengah hati dan menyuarakan panggilan untuk
pemuridan yang sejati. Buah dari memiliki teologi yang alkitabiah adalah
penyerahan diri dengan pengabdian yang alkitabiah kepada Allah yang
Mahapengasih.
Jika
kita jujur dengan diri sendiri, harus diakui kita semua ingin menjadi “tuan”
atas hidup kita masing-masing. Pada waktu Allah hendak masuk untuk bertahta
dalam hidup kita, campur tangan-Nya untuk memperbaiki kita sering membuat kita
merasa terganggu. Kita menolak panggilan Alkitab untuk mengabdi kepad aAllah,
hidup kudus di hadapan-Nya, dan setia beribadah kepada-Nya. Kita merasa hidp
kekristenan itu banyak tuntutannya dan sulit.
Dalam bukunya, The Imitation of Christ (Keserupaan
dengan Kristus), Thoman Kempis mendesak kita:
Allah tidak akan
menerima orang yang mengabdikan diri pada ilah lain – Dia mau agar segenap hati
Anda menjadi milik-Nya, bertahta di sana sebagai satu-satunya Raja. Jika Anda
dapat menyingkirkan kecintaan Anda pada segala ciptaan lain, Yesus akan senang
berdiam dalam diri Anda.
Kita
harus kembali menjalani hidup yang sepenuhnya mengutamakan Kristus. Pengabdian
yang setengah hati takkan membuahkan komitmen yang berkelanjutan. Hidup dengan
bermakna melibatkan pengabdian total kepada Allah. yesus memberikan teladan
dengan menyerahkan seluruh hidup-Nya
dalam ketaatan kepada Allah. kita harus mengikuti jejak-Nya!
Pentingnya
pengabdian total kepada Allah juga dituliskan Elisha Hoffman dalam himne Is Your All On The Altar? Liriknya
antara lain berbunyi demikian:
Kau rindukan damai dan
iman yang teguh
Kau t’lah memohon dengan
sungguh
Namun tiada damai, hidp
sarat keluh
Hingga engkau berserah
penuh
Sudahkah kau s’rahkan seluruh hidupmu
B’ri Roh Kudus menguasai hatimu?
Tuhan
Yesus seharusnya menjadi Tuan atas kehidupan kita. Kita harus menyerahkan
kendali atas hidup kita kepada-Nya. Bukan sekadar meminta-Nya memberkati
rencana-rencana kita, tetapi menyerahkan seluruh perencanaan kita kepada-Nya.
Tidak ada yang terkecuali. Tuhan kita, Yesus Kristus tidak ingin menjadi
ko-pilot kita. Dia mau menjadi Kapten atas kapal kehidupan kita.
Sebuah
kalimat bijak yang sering dipakai dalam pemuridan berbunyai: Jika Kristus bukan
TUHAN ATAS SEGALANYA, maka DIA SAMA SEKALI BUKAN TUHAN! Tuhan kita Yesus
Kristus layak menerima penabdian kita yang seutuhnya. Yesus mengundang kita
untuk “mengikut Dia ... dan kehilangan nyawa karena Dia.” Kita dipanggil untuk
benar-benar menunjukkan identitas kita sebagai pengikut-Nya.
Siapa yang
sejatinya menjadi Tuan atas hidup Anda? Maukah Anda mengabdi sepenuhnya kepada
Allah?
PA HARI 1 – KELEMAHAN
MANUSIAWI KITA
Pengabdian
yang Setengah Hati (Wahyu 2:1-7)
1. Apa kesalahan Gereja
Efesus?
2. Apa yang diminta dari
mereka untuk berdamai dengan Allah dan memperbaharui hubungan mereka
dengan-Nya?
3. Bagaimana kita dapat
bertumbuh memiliki pengabdian yang sepenuh hati kepada Allah?
4. Dalam 2-3 kalimat
sederhana, ringkaskanlah pelajaran yang Anda peroleh hari ini.
PA HARI 2 – MASALAH YANG
DITIMBULKAN
Mitos
tentang “Anugerah Murahan” (1 Korintus 10:1-11)
1. Apa empat berkat tanpa
syarat yang diberikan kepada bangsa Israel (ayat 1-4)?
2. Apa kebenaran penting
tentang anugerah Allah yang dapat dipelajari dari ayat 5?
3. Apa yang diharapkan
Allah dari kita, umat-Nya, dalam menjalani hidup (ayat 6-11)?
4. Dalam 2-3 kalimat
sederhana, ringkaskanlah pelajaran yang Anda peroleh hari ini.
PA HARI 3 – REORIENTASI
RADIKAL
Ikut dan
Kehilangan Nyawa (Lukas 9:23-24)
1. Apa artinya “mengikut
Yesus”?
2. Mengapa harga yang harus
dibayar untuk menjadi murid Kristus itu begitu tinggi?
3. Bagaimana kita dapat
membayar harga yang begitu tinggi untuk menjadi murid Kristus?
4. Dalam 2-3 kalimat
sederhana, ringkaskanlah pelajaran yang Anda peroleh hari ini.
PA HARI 4 – KEBUTUHAN
YANG MUTLAK PENTING
Menjadi
Murid yang Radikal (Lukas 14:25-35)
1. Kepada siapakah Lukas
14:25-35 ditujukan (ayat 25)? Apa implikasinya?
2. Apa tiga hal yang harus
dipenuhi untuk menjadi murid Yesus yang disebutkan dalam Lukas 14:25-35? Apa
implikasi ketiga ayat syarat itu?
3. Di antara ketiga syarat
pemuridan tersebut, mana yang paling kuat berbicara kepada Anda? Mengapa, dan
bagaimana Anda akan menanggapinya?
4. Dalam 2-3 kalimat
sederhana, ringkaskanlah pelajaran yang Anda peroleh hari ini.
PA HARI 5 – HIDUP YANG
AKARNYA DALAM DAN SAYAPNYA KUAT
Kehidupan
Yang Tersembunyi di dalam Kristus (Filipi 3:7-14)
1. Apa satu hal yang rindu
dicapai Paulus dalam hidupnya (ayat 10)? Apa maksudnya?
2. Apa yang menjadi sikap
Paulus dalam mengikut Kristus (ayat 7-14)?
3. Bagaimana kita dapat
mengikuti teladan Paulus dalam hidup kita?
4. Dalam 2-3 kalimat
sederhana, ringkaskanlah pelajaran yang Anda peroleh hari ini.
KALIMAT BIJAK – SIAPA
YANG SEBENARNYA PEGANG KENDALI?
·
Kendali
adalah sebuah ilusi. Hanya ketika kita berhenti mencoba mengendalikan hiudp
kita dan kembali menyerahkan kendali sepenuhnya kepada Yesus, kita dapat tenang
mengetahui bahwa Allah akan memegang kendali dan membereskan segalanya. (anonim)
·
Di
dalam waktu teduh saya setiap hati, saya suka mendoakan rencana-rencana saya
sepanjang hari dan menyerahkan setiap komitmen kepada Tuhan. artinya, semua
kewajiban dan interupsi pada hari itu ada dalam kendali-Nya, dan saya tidak
seharusnya jengkel jika Dia mengubah rencana-rencana itu. Langkah iman yang
sederhana ini mengangkat banyak sekali tekanan dari jadwal yang padat. (Warren Wiersbe).
·
“Tersalib”
adalahsatu-satunya kata sifat yang paling jelas untuk mendeskrispsikan
kehidupan Kristen. (J. Furman Miller)
·
Kita
mencoba menjadi tuan bagi diri sendiri seolah-olah kitalah yang menciptakan
diri kita. Lalu kita berupaya keras untuk menemukan sejumlah kebahagiaan bagi
diri kita di luar Allah, terpisah dari Allah. sejarah manusia lahir dari upaya
yang sia-sia itu ... sejarah yang panjang dan menyedihkan tentang upaya manusia
menemukan sesuatu di luar Allah yang akan membuatnya bahagia. (C. S. Lewis).
·
Sosok
Yang Tersalib membungkamkan segala pemikiran yang menempatkan kesuksesan
sebagai standar. (Dietrich Bonhoeffer).
·
Berkali-kali
aku digerakkan untuk sujud berdoa oleh kesadaran yang besar bahwa tidak ada hal
lain yang dapat kuandalkan. Hikmat dan semua kemampuanku sepertinya bahkan
tidak cukup untuk melewati satu hari. (Abraham
Lincoln).
·
Salah
besar jiak kata “kecanduan” dibatasi untuk maslaah minuman keras saja.
Pembatasan ini membuat orang lupa bahwa kita bisa “kecanduan” dengan banyak hal
yang lain. Seorang pria yang menjadikan golf atau motornya sebagai pusat
hidupnya, juga seorang wanit ayang menghabiskan semua waktunya untuk berbelanja
atau main kartu atau mengurus hewan peliharaan, tidak ada bedanya dengan
orang-orang yang setiap malam kecanduan minuman keas. Tentu saja, dari luar
kesamaan ini tidak begitu kelihatan. Kecanduan main kartu atau main golf tidak
akan membuat Anda jatuh tergeletak di tengah jalan. Tetapi, Allah tidak bisa
ditipu dengan apa yang tampak dari luar. (C.
S. Lewis).
REFLEKSI KELOMPOK –
SIAPA YANG SEBENARNYA PEGANG KENDALI?
1. Apa saja wawasan baru
atau teguran yang saya peroleh hari ini?
2. Dalam hal apa saja saya
diberkati oleh pengalaman bersama KP?
3. Perubahan penting apa
yang perlu saya lakukan agar kesepakatan belajar bersama di KP dapat terus
terpelihara?
Komentar
Posting Komentar