Ringkasan Khotbah - Yang Merdeka Yang Melayani



YANG MERDEKA YANG MELAYANI
1 KORINTUS 15

Dalam ayat 57, Paulus menaikkan syukur kepada Allah. “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” Hal ini disebabkan karya keselamatan yang telah Yesus lakukan: Allah menganugerahkan kemenangan Kristus kepada kita.

Apa yang telah dilakukan oleh Allah?
Dalam ayat 54, Paulus menegaskan tentang kemenangan Kristus, "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Pernyataan ini menyatakan bahwa kebangkitan Kristus telah menghancurkan kuasa maut.
Roma 3:23 menyatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa, dan upah dosa adalah maut (Rm. 6:23). Karena itu, semua manusia telah berada di bawah hukuman.  Ini menandakan bahwa maut berkuasa atas manusia, dan tidak ada manusia yang sanggup untuk menghadapinya. Hanya Allah saja yang tidak takluk pada maut. Karena itu, hanya Allah saja yang bisa mengalahkannya.
Melalui kebangkitan-Nya, Yesus yang adalah Allah dan manusia, mengalahkan maut. Maut tidak berkuasa atas diri-Nya. Kemenangan Kristus ini dianugerahkan Allah kepada umat-Nya.

Bagaimana respons kita?
1.      Berdirilah teguh, jangan goyah.
Kematian dan kebangkitan Yesus merupakan fondasi iman Kristen. Paulus menegaskan bahwa “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.”  Jadi, iman yang benar dan sejati adalah iman yang percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Inilah Injil yang menyelamatkan (1Kor. 15:1-5).
Taruhlah seluruh pengharapan kita kepada Tuhan kita ini, yang telah menang atas maut. Karena itu, jangan pernah ragukan akan kesetiaan dan penyertaan-Nya.

2.      Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan.
Kata “giat” dapat diartikan “melakukan sesuatu yang melebihi takarannya.” Dengan kata lain, kita melakukan sesuatu yang lebih, bukan sekedarnya atau seadanya.
Paulus telah memberikan teladan akan hal ini (1Kor. 15:10). Ia telah melayani Tuhan, “aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua.” Ia bergiat untuk melakukan pekerjaan Tuhan.
Dalam hidup ini, kita perlu mewaspadai segala “kesibukan” kita. Apakah kita sibuk dan giat untuk mencapai “keinginan dan ambisi pribadi”? Apakah kita menggunakan semua kebaikan Tuhan – kesehatan, keuangan, kesuksesan, karir, keluarga, dsb. – untuk melayani Tuhan kembali? Apakah kita bergiat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan?
Bagaimana kita mengalokasikan waktu – apakah kita memiliki waktu untuk Tuhan? Bagaimana kita menggunakan keuangan kita – apakah kita menggunakan keuangan kita untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan? Kiranya kita bergiat untuk pekerjaan Tuhan.

Apakah yang Allah janjikan bagi umat-Nya?
Allah berjanji bahwa “Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Sungguh, hidup dan bekerja bagi Tuhan tidak akan pernah sia-sia. Allah menghargai segala jerih lelah pelayanan kita.

Mari kita menghargai dan menghidupi kemenangan Kristus dengan hidup yang memuliakan-Nya setiap waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khotbah - Zakheus - Hidup yang diubahkan Kristus

Ringkasan Khotbah: AJARKAN MEREKA MENGASIHI ALLAH (Keluarga)

Ringkasan Khotbah - Yesus Lebih Tinggi dari Segalanya (Ibrani 1:1-4)