Ringkasan Khotbah - Yang Rusak Yang Dipulihkan



YANG RUSAK YANG DIPULIHKAN
Kejadian 1:26-27; Roma 8:28-29

Dalam Kejadian 3, dijelaskan bahwa manusia jatuh ke dalam dosa, dan itu menyebabkan relasi manusia dengan Allah putus, dan gambar Allah itu pun rusak. Akibatnya, terjadi perubahan yang sangat besar dalam diri manusia. Hati, pikiran, perasaan, tujuan hidup, dsb., dari manusia telah berubah: tidak lagi untuk Tuhan, tapi untuk diri sendiri. Bahkan manusia menggunakan potensi-potensi Allah yang hebat tersebut untuk melawan Allah dan menghasilkan dosa yang sangat hebat. Dalam Kejadian 6, kita menemukan bagaimana hati Allah tentang kejatuhan manusia ini: Allah bersedih dan berduka melihat manusia, yang hatinya cenderung untuk berbuat dosa. Hal itu bisa kita saksikan hingga hari ini.
Dalam khotbah minggu lalu, diberitakan bahwa Allah memberikan solusi, yakni anugerah dari Yesus Kristus. Yesus datang untuk memulihkan relasi kita dengan Allah dan memulihkan gambar Allah yang telah rusak tersebut. Dengan kata lain, secara relasi, hubungan tersebut sudah pulih. Akan tetapi, secara fungsi, gambar tersebut dalam proses penyempurnaan. Atau, yang biasa disebut dengan pengudusan. Dengan kata lain, Allah ingin terus membentuk kita.
Yesus yang adalah Pemulih gambar Allah dalam diri kita, adalah juga merupakan Gambar Allah yang sesungguhnya. Jadi, arah pertumbuhan kita adalah dengan mengacu pada Yesus Kristus. Dengan kata lain, Allah mau mengubah dan membentuk kita menjadi serupa dengan Yesus. Ini menjadi tujuan kita. Ini menjadi semangat dalam hidup kita: bahwa Allah sedang membentuk saya menjadi serupa dengan Tuhan Yesus.
Bagaimana Allah membentuk kita? Jika kita melihat dalam Roma 8:28, maka kita menemukan jawabannya: Allah bekerja di dalam segala sesuatu untuk membentuk kita, agar menjadi serupa dengan Anak-Nya. Jadi, Allah memakai berbagai peristiwa di dalam hidup kita sebagai cara untuk membentuk kita, sehingga kita bisa menjadi serupa dengan Kristus. Richard Wurmbrand, pendiri Voice of Martyrs, mengalami penderitaan yang sangat berat. Ia menghabiskan 14 tahun di dalam penjara Komunis, termasuk tiga tahun dalam sel terisolasi sejauh sepuluh meter di bawah permukaan tanah, mendeskripsikan kondisi pahitnya ketika kedinginan, kelaparan, dan sangat buruk. “Mereka mematahkan empat ruas tulang belakang di punggung saya dan banyak tulang lainnya. Mereka mencabik-cabik saya di lusinan tempat. Mereka membakar dan menusuk di delapan belas lubang pada tubuh saya. Namun, sendirian di dalam sel … saya menari dengan sukacita setiap malam. Saya menemukan suatu keindahan di dalam Kristus yang belum pernah saya ketahui sebelumnya.” Tuhan sedang membentuk kita melalui semua peristiwa dalam hidup kita.
Jika demikian, apa sajakah yang harus dibaharui dalam diri kita? Semua hal, misalnya pikiran dan tindakan kita. Hendaknya kita belajar dan meneladani Yesus Kristus, sebagai contoh dan teladan kita. “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Fil. 4:8). Jadi, perlihatkanlah gambar Allah yang telah dipulihkan tersebut di seluruh aspek kehidupan kita. Saksikanlah kasih dan kuasa Allah yang telah mengubah kita, sehingga orang-orang di sekitar kita pun diubahkan oleh Allah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khotbah - Zakheus - Hidup yang diubahkan Kristus

Ringkasan Khotbah: AJARKAN MEREKA MENGASIHI ALLAH (Keluarga)

Ringkasan Khotbah - Yesus Lebih Tinggi dari Segalanya (Ibrani 1:1-4)