Keluarga yang Sehat dan Efeknya

Keluarga yang sehat dan kuat akan membawa pengaruh yang besar bagi rumah kita, gereja kita dan komunitas kita. Karena itu, panggilan kita untuk memperhatikan keluarga-keluarga tidak dapat ditunda-tunda lagi. Ini panggilan yang mendesak.

Rumah Kita
Sebuah survey yang diadakan oleh Associated Press dan MTV dengan koresponden hampir 1300 kaum muda yang berusia 13-24 tahun, “Apa yang membuat kamu bahagia?” MTV mengharapkan jawaban-jawaban seperti iPod, TV, Xbox 360, dan uang. Tetapi, mereka mendapatkan jawaban nomor 1 yang tidak terduga: “menghabiskan waktu bersama ayah dan ibu.”
Survei ini menunjukkan fakta bahwa anak-anak mencari tempat tinggal di mana ada sukacita, kedamaian dan kepuasan. Ketika para pasangan berinvestasi dalam pernikahan, rumah menjadi tempat di mana anak-anak dan para remaja bertumbuh.

Gereja Kita
Bukanlah rahasia bahwa perceraian mendatangkan kerusakan, tetapi kita mungkin tidak memperhitungkan akibat perceraian terhadap gereja kita. Kira-kira 60% orang Amerika dengan umur di bawah delapan belas tahun tidak secara teratur datang ke tempat ibadah. Hasil survei yang dipublikasikan tangal 16 Agustus 2007 dalam acara USA Today mengatakan bahwa “7 dari 10 orang-orang Kristen Protestan berusia 18 sampai 30 tahun – baik itu gereja aliran Injili atau aliran Protestan – yang datang ke gereja secara teratur di SMU berkata mereka berhenti beribadah pada umur 23 tahun, menurut survei yang dilakukan oleh LifeWay Research.” Alasan utama mereka meninggalkan gereja karena mereka merasa tidak adanya “pertalian” dengan tubuh Kristus yang lebih dalam. Para orang tua adalah kunci dalam membantu para remaja dalam membuat relasi dengan tubuh Kristus yang lebih dalam.
Sedihnya, kebanyakan orangtua di zaman ini sedang berjuang dalam perjalanan pribadi mereka dengan Kristus, yang tercermin dalam gaya hidup dan pernikahan mereka. Sebuah survei yang dilakukan oleh Barna Institute menemukan bahwa empat dari sepuluh pernikahan yang diadakan di gereja berakhir pada perceraian dan mempengaruhi satu juta anak setiap tahunnya.
Ketika para orangtua putus hubungan karena perceraian, anak-anak mereka sering kali putus hubungan dari tubuh Kristus. Dengan berinvestasi dalam pernikahan, kita menunjukkan kepada anak-anak kita bahwa tetap bertahan menjalin hubungan itu penting. Sebagai hasilnya, gereja kita akan diperkokoh.

Komunitas Kita
Sebuah reportase yang berjudul “Pernikahan dan Kesehatan Keluarga: Bisnis Perusahan Amerika?” yang dibuat oleh Marriage CoMission, sebuah grup penyokong pengokoh pernikahan yang berpusat di Atlanta, menunjukkan dampak perceraian terhadap bisnis. Pada tahun terjadinya perceraian, karyawan kehilangan waktu kira-kira empat minggu kerja. Hilangnya produktivitas karena stress akibat hubungan relasi dan pernikahan menyebabkan pemilik perusahaan mengalami kerugian sebesar enam miliar dolar Amerika setiap tahunnya.

Itu adalah sebuah paket stimulus ekonomi! Ketika para pasangan berinvestasi dalam pernikahan, mereka menjadi lebih sehat, sejahtera, dan menjadi para karyawan/pemilik perusahan yang lebih stabil secara emosi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khotbah - Zakheus - Hidup yang diubahkan Kristus

Ringkasan Khotbah: AJARKAN MEREKA MENGASIHI ALLAH (Keluarga)

Ringkasan Khotbah - Yesus Lebih Tinggi dari Segalanya (Ibrani 1:1-4)