Ringkasan Khotbah: "RENDAH HATI: KARAKTER DALAM PELAYANAN"

RENDAH HATI: KARAKTER DALAM PELAYANAN
Filipi 2:1-11

Karakter rendah hati adalah karakter yang diperlukan dalam setiap relasi, baik dalam hubungan suami-istri, antar anggota gereja, dan dalam hidup bermayarakat. Dengan kerendahan hatilah maka kita bisa menerima, menghormati, menghargai, melayani, mengampuni orang lain, dsb.
Dalam perikop yang kita baca, rasul Paulus mengingatkan jemaat di Filipi tentang pentingnya karakter ini dalam kehidupan bergereja.

1.        Mengapa hal ini disampaikan oleh Paulus?
Karena Paulus mendengar bahwa ada konflik di tengah-tengah jemaat.  Paulus tidak menyebutkan secara spesifik permasalahan yang terjadi namun hal itu telah didengar oleh Paulus, dan mungkin juga sudah didengar oleh jemaat-jemaat lainnya. Paulus menginginkan agar konflik itu segera diselesaikan dengan mengedepankan kasih dan teladan Yesus.
Hal ini penting untuk kita perhatikan karena dalam konflik seringkali kita mengedepankan emosi, egoisme dan kepentingan-kepentingan pribadi. Hal ini tentu saja membuat kita sulit untuk bisa bersikap rendah hati. Hanya dengan kerendahan hatilah kita bisa mengakui kesalahan pribadi atau memaafkan kesalahan orang lain. Hanya dengan kerendahan hati kita bisa menerima segala perbedaan yang ada

2.       Bagaimana caranya Paulus mengingatkannya?
Dengan mengingat lagi kisah kasih Yesus Kristus. Dalam ayat 5-8, Paulus mengingatkan lagi tentang teladan yang agung: Ia merendahkan diri sedemikian rupa dan tidak tidak menganggap kesetaraan dengan Bapa sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Jika Yesus yang adalah Tuhan dan Raja bersedia untuk merendahkan hati sedemikian rupa, maka kita pun, sebagai orang yang berdosa, seharusnya melakukan hal yang serupa.
Dalam seluruh pelayanan Yesus, kita pun melihat bagaimana kerendahan hati-Nya yang sangat menakjubkan: Ia menerima orang-orang berdosa, menghibur orang yang berkesusahan, dsb. Ini teladan yang mengagumkan dan hendaknya kita pun menerima orang-orang yang ada di sekitar kita dengan kerendahan hati.

3.       Apakah yang harus kita lakukan sekarang ini?
Tuhan mau agar kita belajar dari kerendahan hati Yesus. Dengan kerendahan hati, kita bisa memaafkan kesalahan rekan kita. Dengan kerendahan hati,kita bias menerima kelemahan dan kekurangan orang lain; tapi juga mengakui kelebihan dan keistimewaan orang lain. Dengan kerendahan kita, kita mengutamakan kepentingan orang lain atau pekerjaan Tuhan di atas kepentingan diri kita sendiri. Dengan kerendahan hati, kita bisa memberikan dukungan dan support bagi teman kita untuk maju dan berkembang.

4.      Dari manakah kita memulainya?
Dalam Efesus 5:21 kita menemukan bahwa kerendahan hati mengawali semua relasi, yakni suami-istri, orangtua-anak, atasan-bawahan, dsb. Dengan demikian, kita melihat bahwa kerendahan hati dipelajari-dilakukan pertama kali oleh suami-istri atau ayah-ibu. Jika ini bisa dikerjakan dengan baik maka teladan kerendahan hati akan dipelajari oleh anak-anak di dalam rumah tangga.

Jika karakter ini bisa dikerjakan di dalam keluarga, maka hal itu akan berdampak juga dalam pelayanan di gereja. Betapa indahnya para pelayan Tuhan yang saling merendahkan hati dan saling melayani sehingga kita sama-sama bertumbuh. Hanya dengan kerendahan hati kita bisa saling mendukung bagi pertumbuhan bersama. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khotbah - Zakheus - Hidup yang diubahkan Kristus

Ringkasan Khotbah: AJARKAN MEREKA MENGASIHI ALLAH (Keluarga)

Ringkasan Khotbah - Yesus Lebih Tinggi dari Segalanya (Ibrani 1:1-4)