Khotbah: Menjadi Berkat Bagi Bangsa
Yeremia 29:1-14
Dalam perikop yang kita baca, kita melihat
bahwa Israel masuk ke dalam kategori kerajaan yang gagal. Namun, ada satu yang
perlu dicatat bahwa di dalam kegagalan dan kehancuran mereka, Tuhan menjanjikan
pemulihan, penyertaan dan pemeliharaan. Dalam kegagalan mereka, Tuhan mengajar
mereka untuk tetap melihat bahwa Allah adalah Allah yang berdaulat dan berkuasa
atas seluruh alam semesta ini, termasuk atas bangsa-bangsa. Dari sini, hendaknya
kita pun menaruh pengharapan dan kepercayaan kepada Allah berkenaan dengan
kondisi negara kita, bahwa Allah yang sama akan memelihara dan menyertai
umat-Nya di Indonesia.
Melalui kegagalan dan kehancuran Israel ini,
kita bisa mempelajari beberapa hal.
1.
Tuhan punya rencana untuk hidup
kita, “... kemana kamu Aku buang...” (ayat 7 dan 14).
Kalau kita
perhatikan ayat-ayat ini, kita menemukan bahwa Allah berperan aktif dalam kisah
pembuangan bangsa Yahudi ke Babel. Hal ini dilakukan Allah karena kejahatan dan
dosa bangsa Israel yang sangat besar.
Namun, pembuangan
mereka ke Babel bukanlah tanpa tujuan. Kita perhatikan di kitab Daniel, bahwa
Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego melakukan tugas dari Allah dengan setia.
Bukan hanya itu, di Babel pun mereka memberitakan nama Allah. Dengan kata lain,
pembuangan tersebut sebagai pengutusan.
Adakah kita
melihat perjalanan hidup kita sebagai sebuah bentuk panggilan dan pengutusan
dari Allah? Allah yang menempatkan kita di Indonesia. Allah juga yang mengutus
kita untuk bekerja, bertempat tinggal, bersekolah atau kuliah di tempat-tempat
yang sekarang ini kita tempati. Sadarilah bahwa Tuhan yang mengutus kita.
2.
Tuhan punya tugas untuk kita,
“usahakanlah kesejahteraan . . . berdoalah” (ayat 7).
Ada dua hal
yang bisa kita lakukan, yaitu berdoa dan mengusahakan kesejahteraan. Ini adalah
dua hal penting yang harus dilakukan secara bersamaan.
(a)
Berdoalah. Dalam suratnya kepada Timotius, Paulus
memberikan nasihat untutk mendoakan para pemimpin bangsa (1 Tim. 2:1-3).
Sebelum Paulus membahas tentang gereja, Paulus mendesak Timotius (dan juga
jemaat untuk mendoakan pemerintah). Mengapa hal ini harus dilakukan? Karena
secara geografi, gereja berada di dalam negara. Keputusan yang diambil oleh
negara akan membawa dampak pada gereja. Karena itu, orang Kristen harus
mendoakan pemerintah. “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN,
dialirkan-Nya ke mana Ia ingini” (Amsal 21:1). (Lihat kisah Ester di Ester
4:15-17)
(b)
Mengusahakan kesejahteraan. Daniel dan teman-teman telah
melaksanakan tugas ini dengan baik, sehingga mereka mendapat kepercayaan yang
besar dari Nebukadnezar. Demikian juga kita, hendaklah kita melakukan segala
sesuatu yang dapat kita lakukan untuk mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan
bagi negara kita ini. Jika kita bisa membangun Indonesia dari segi hukum,
pendidikan, kesehatan, keamanan, ekonomi, dsb., maka hendaklah kita
melakukannya dengan setia. Satu hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah
dengan membangun keluarga yang mencintai Tuhan: menanamkan firman Tuhan di
dalam kehidupan semua anggota keluarga kita.
3.
Tuhan punya janji untuk hidup
kita (ayat 10-14).
Ada sesuatu
yangistimewa yang
disampaikan Tuhan, melalui Yeremia, Allah bukan hanya menyatakan tugas yang
harus dikerjakan tapi Dia juga memberikan janji dan pengharapan kepada bangsa
Israel. Allah menjanjikan untuk memulihkan keadaan Israel. Allah menjanjikan
pemeliharaan dan penyertaan bagi Israel.
Bagaimana kita menyikapi pergumulan bangsa
kita ini? Bagaimana kita memandang peran Allah dalam pergumulan bangsa kita?
Apakah kita tetap mempercayai Allah dalam setiap peristiwa yang terjadi di
negara kita? Bagaimana kepercayaan kita pada Allah dalam memelihara hidup kita?
Hendaklah kita tetap percaya pada Allah, meskipun berbagai peristiwa yang
terjadi di negara kita.
Komentar
Posting Komentar